top of page
Search
Writer's pictureAlcheringa Indonesia

Upaya Omah Alchy Cottages Terhadap Tantangan, Perlindungan, dan Konservasi Penyu di Taman Nasional Karimun Jawa

Indonesia merupakan rumah bagi penyu dunia, 6 dari 7 spesies penyu di dunia berada di Indonesia. Sedangkan 3 diantaranya berada dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunana No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999 bahwa kawasan Cagar Alam Karimunjawa Kabupaten Dati II Jepara Provinsi Dati I Jawa Tengah ditetapkan menjadi Taman Nasional Karimunjawa (TNK) dengan luas kawasan 111.625 hektar dengan 99,9% dari total kawasan merupakan perairan. 

Taman Nasional Karimunjawa juga merupakan kawasan konservasi penyu terbesar di Indonesia. Kawasan konservasi penyu ini tersebar di 22 pulau. Tercatat dari 7 jenis penyu di dunia, 3 diantaranya berada dalam kawasan TNK yakni Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata), Penyu Hijau (Chelonia Mydas), Penyu Lekang (Lepidochelys Olivaceae). Untuk memudahkan pemantauan sarang penyu serta menghindarkan telur penyu dari predator alami dan manusia, TNK membuat tempat penetasan semi alami penyu yang terletak di Legon Jaten. Program konservasi tersebut sudah berjalan sejak 2003.

Pada tahun 2023 TNK mencatat temuan 177 sarang, 19.805 telur ditetaskan, 10716 telur menetas, 10725 telur gagal menetas, dari catatan itu, tingkat keberhasilan penetasan semi alami ada pada kisaran 54.1%


Berikut ini adalah beberapa aspek penting dari konservasi penyu di Karimunjawa:


Konservasi Penyu di Karimun Jawa: Perlindungan Spesies yang Dilindungi


  • Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Penyu Hijau (Chelonia mydas) karimun jawa jepara jawa tengah

(Sumber : Wikipedia)


Penyu hijau merupakan salah satu spesies penyu yang paling umum ditemukan di perairan Karimunjawa. Mereka dikenal sebagai spesies yang memakan rumput laut dan tanaman laut lainnya. Penyu ini sering bertelur di beberapa pantai di Karimunjawa, seperti di Pulau Menjangan Besar dan Cemara Kecil.


  • Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)

Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) karimun jawa jepara jawa tengah

(Sumber : Detikcom)


Spesies ini memiliki cangkang yang sangat berharga dan sering menjadi target perburuan ilegal. Mereka lebih suka tinggal di terumbu karang dangkal dan sering ditemukan di sekitar Pulau Geleang dan Pulau Cemara Besar. Konservasi untuk penyu sisik difokuskan pada perlindungan habitat dan pemulihan populasi.


  • Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)

Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) karimun jawa jepara jawa tengah

(Sumber : Wikipedia)


Spesies ini adalah yang paling kecil di antara penyu-penyu lainnya dan sering ditemukan di pantai pasir Karimunjawa. Penyu lekang juga ikut dalam program konservasi penyu di pulau-pulau seperti Pulau Krakal Besar dan Pulau Burung.


Upaya Konservasi Penyu di Karimun Jawa


Konservasi penyu di Karimunjawa melibatkan berbagai langkah strategis untuk melindungi spesies yang terancam punah. Berikut adalah beberapa program yang dilaksanakan:


  1. Perlindungan Sarang Penyu

    Pantai-pantai di pulau-pulau Karimunjawa, seperti Pulau Geleang, Pulau Krakal Besar, dan Pulau Burung menjadi lokasi penting bagi penyu untuk bertelur. Hingga tahun 2023 Data menunjukkan bahwa penemuan sarang penyu terbanyak tercatat di ketiga  pulau tersebut. dengan Pulau Geleang sebanyak 274  Sarang, Pulau Krakal Besar sebanyak 248 Sarang, dan Pulau Burung sebanyak 203 Sarang, Setiap sarang dilindungi untuk memastikan telur penyu aman dari predator dan ancaman manusia, seperti perburuan dan kerusakan habitat.

  2. Pemeliharaan Telur dan Tukik

    Di beberapa pulau, termasuk Pulau Menjangan Besar, Pulau Geleang,dan Pulau Cemara Kecil program pemeliharaan telur penyu telah dilaksanakan dengan baik. Meskipun menghadapi tantangan dalam menjaga telur dari kerusakan, data menunjukkan peningkatan jumlah telur yang berhasil menetas dari tahun ke tahun, mencerminkan upaya yang efektif dalam melindungi dan merawat telur penyu. Hingga pertengahan tahun 2024 TNK mencatat temuan 75 sarang, 9.186 telur ditetaskan, 1.864 telur menetas, 1.258 telur gagal menetas, dari catatan itu, tingkat keberhasilan penetasan semi alami ada pada kisaran 20.29%. Secara umum, usaha konservasi penyu yang dilakukan oleh Taman Nasional Karimunjawa (TNK) serta di pulau-pulau lainnya menunjukkan perkembangan yang positif, dengan hasil yang semakin baik setiap tahunnya. Hal ini memberikan harapan dan motivasi untuk terus memperkuat upaya perlindungan penyu dan habitatnya.

  3. Pelepasan Tukik

    Pelepasan tukik ke laut setelah menetas adalah upaya untuk memberikan kesempatan bagi penyu untuk tumbuh dan berkembang di habitat aslinya. kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye edukasi yang melibatkan wisatawan dan masyarakat setempat, dengan tujuan meningkatkan pemahaman akan pentingnya pelestarian penyu. Dengan berperan aktif dalam pelepasan tukik, masyarakat tidak hanya merasa terlibat, tetapi juga mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang siklus hidup penyu dan tantangan yang mengancam kelangsungan hidupnya.

  4. Pemulihan Terumbu Karang

    Terumbu karang yang sehat sangat penting bagi kelangsungan hidup penyu, terutama penyu sisik yang bergantung pada ekosistem ini. Selain menjadi rumah bagi penyu, terumbu karang juga mendukung kehidupan berbagai spesies laut seperti ikan, moluska, dan krustasea. Setiap spesies ini berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Misalnya, ikan karang membantu mengontrol pertumbuhan alga, moluska dan krustasea berkontribusi menjaga kebersihan karang, serta penyu sisik yang memangsa spons laut, yang jika tidak terkontrol, bisa mengganggu ekosistem karang. Jika salah satu spesies hilang atau terganggu, keseimbangan ekosistem bisa terganggu secara keseluruhan.



Tantangan Konservasi Penyu di Karimun Jawa


Konservasi penyu di Karimunjawa menghadapi berbagai tantangan yang signifikan, antara lain:


  1. Perburuan Liar : Terutama penyu sisik, sering diburu untuk cangkangnya yang bernilai tinggi dan telur mereka yang dijual di pasar gelap. Praktik ini mengancam populasi penyu yang sudah terancam punah.

  2. Kerusakan Habitat : Aktivitas pembangunan di kawasan pesisir, seperti pembangunan resort dan pemukiman, serta pencemaran laut dari limbah industri dan plastik, telah merusak habitat alami penyu. Ini mengurangi tempat bertelur yang aman dan memengaruhi ekosistem laut secara keseluruhan.

  3. Perubahan Iklim : Perubahan iklim mengakibatkan kenaikan suhu, yang memengaruhi suhu pasir tempat penyu bertelur. Suhu ini berpengaruh pada rasio kelamin tukik; suhu yang lebih tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak betina, yang dapat mengganggu keseimbangan populasi di masa depan.

  4. Penangkapan Tidak Sengaja : Penyu sering terjerat dalam alat tangkap ikan, seperti jaring, yang mengakibatkan kematian atau cedera serius. Ini menjadi masalah besar bagi populasi penyu yang sudah terancam.

  5. Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat : Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi penyu membuat upaya perlindungan menjadi lebih sulit. Edukasi yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya menjaga kelestarian penyu.


Dukungan dari Omah Alchy Cottages Terhadap Konservasi Penyu di Karimun Jawa


Sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian lingkungan di Karimunjawa, Omah Alchy Cottages mendukung berbagai program konservasi penyu dan perlindungan kehidupan laut lainnya. Terletak di dekat habitat alami penyu, Bersama dengan Balai Taman Nasional Karimunjawa, Omah Alchy Cottages berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem laut yang melibatkan paket tur dengan beberapa kegiatan meliputi :


  1. Pelepasan Tukik : Pengunjung dapat ikut serta dalam aktivitas pelepasan tukik ke laut. Aktivitas ini memberikan kesempatan langsung untuk melepaskan bayi penyu ke habitat alaminya, serta mempelajari tentang siklus hidup penyu dan tantangan yang dihadapinya.

  2. Coral Planting : Omah Alchy juga terlibat dalam program coral planting, di mana pengunjung dapat membantu menanam fragmen karang di area terumbu karang yang rusak. Aktivitas ini mendukung pemulihan dan pelestarian terumbu karang yang vital bagi ekosistem laut.

  3. Program Adopsi Karang : Pengunjung dapat berpartisipasi dalam program adopsi karang, di mana mereka dapat menyumbang untuk pemeliharaan dan restorasi terumbu karang, serta menerima pembaruan tentang kemajuan proyek konservasi.


Dengan memilih Omah Alchy sebagai tempat menginap, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan alam Karimunjawa tetapi juga terlibat langsung dalam berbagai upaya pelestarian lingkungan. Kegiatan seperti pelepasan tukik, coral planting, dan program adopsi karang memberikan pengalaman edukatif sekaligus mendukung upaya konservasi.

Melalui program-program ini, Omah Alchy Cottages berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut di Karimunjawa, sejalan dengan upaya pelestarian yang dilakukan di kawasan Taman Nasional Karimunjawa.



Konservasi penyu di Karimunjawa merupakan usaha yang penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di tengah ancaman yang ada. Melalui berbagai program seperti perlindungan sarang, pemeliharaan telur, hingga pelepasan tukik, diharapkan populasi penyu di Karimunjawa dapat terus bertahan dan berkembang. Partisipasi dari masyarakat lokal, pemerintah, dan wisatawan sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang masih bisa menyaksikan penyu-penyu ini di habitat aslinya. Upaya ini tidak hanya berfokus pada pelestarian penyu, tetapi juga pada pemeliharaan keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan di Karimunjawa.


45 views0 comments

Comments


bottom of page